Selasa, 28 Desember 2010

organisasi islam

PERKEMBANGAN  ORGANISASI   ISLAM DAN PERANANNYA TERHADAP  PENDIDIKAN / DAKWAH  DI INDONESIA
Kelahiran organisasi-organisasi islam di Indonesia lebih banyak dikarenakan dorongan-dorongan oleh mulai tumbuhnya sikap rasa patriotism dan nasionalisme sekaligus sebagai respon terhadap kepincangan-kepincangan yang ada di kalangan masyarakat Indonesia pada akhir abad ke 19 yangmengalami kemunduran total sebagai akibat eksploitasi politik pemerintah colonial belanda. Langkah pertama diwujudkan dalam benatuk kesadaran berorganisasi.
Umat islam lewat organisasi tersebut pada giliranya nanti mempunyai andil besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Dengan gigih dan banyak memerlukan pengorbanan jiwa maupun harta. Banyak pahlawan yang gugur di medan peperangan sebagai kusuma bangsa.
Semangat perjuangan memang harus di bangkikan, cita-cita perjuangan memang harus dirumuskan, dengan bahasa yang dimengerti oleh rakyat. Dari tokoh tokoh islam kemudian membentuk semacam perkumpulan pergerakan islam yang semula bermaksud berjuang bersama-sama rakyat dalam menghadapi penjajah, disamping juga memajukan bangsa lewat pendidikan ayang kemudian diperjuangkannya, sekalipun perkumpulan dan organisai islam banyak jumlahnya, namun dasarnya tetap satu yaitu isalm yang bertujuan memajukan agama islam dan merebut kemerdekanaa daru cengkraman penjajah. Dari organisasi islam ini ditumbuhkan dan dikembangkan sikap dan rasa nasionalisme dikalangan rakyat melalui pendidikan.
Diantara perkumpulan dan organisasi islam tersebut, ialah:
A.     JAMI’AT KHIAR
Jami’at khiar didirikan tanggal 17 juli 1905 di Jakarta, keorganisasian ini mayoritas orang arab dengan tidak menutup kemungkianan kepada orang-orang isalam yang ada di Indonesia lainnya untuk bergabung ke organisasi ini, tanpa ada diskriminasi diadalamnya, Umumnya orang-orang yang bergabung di organisasi ini terdiri dari orang-orang yang berada, sehingga penggunaaan waktu mereka untuk mengembangkan organisasi tanpa mengorbankan usaha ekonomi mereka. Usaha dari organisasi ini dipusatkan pada pendidikan, dakwah dan penerbitan surat kabar.
Oleh karena perhatian jami’at khiar lebih ditunjukan pada pendidikan, maka ada hal-hal yang menjadi perhatiannya, yaitu :
1.      Pendirian dan pembinaan satu sekolah pada tingkat dasar
2.      Pengiriman anak-anak ke turki untuk melanjutkan setudynya.
Pendidikan yang dikelola oleh jami’at khiar ini sudah termasuk maju dibandingkan dengan sekolah-sekolah rakyat yang ada dikelola secara tradisional, karena pada sekolah-sekolah dasar jami’at khiar pengajaran tidak semata-mata pengetahuan agama, porsi pelajaran umumpun di perhatikan, sehingga cukup mampu menyaingi sekolah-sekolah yang dilaksanakan pemerintah belanda.
Dibidang kurikulum sekolah dan jenjang kelas-kelas umpamanya, sudah diatur dan disusun secara terorganisir, sementara itu bahasa Indonesia dan bahasa melayu dipergunakan sebagai bahasa pengantar. Sedang bahasa belanda tidak di ajarkan , sebagai gantinya bahasa inggris dijadikan pelajaran wajib.
Namun demikian, jami’at khiar telah berhasil memulai dan melahirkan cikal bakal timbulnya organisasi-organisasi pergerakan islam di Indonesia. Sebab dari jami’at khiar inilah dididik dan digembleng tokoh ulama K.H ahmad dahlan dan KOS Cokroaminoto.
B.     MUHAMMADIYAH
Kelahiran muhammadiyah
Muhammadiah ialah suatu organisasi yang berdasarkan agama islam, social dan kebangsaan . Sebuah organisasi social islam yang terpenting di Indonesia sebelum perang dunai II dan sampai sekarang ini. Organisasi ini di dirika di Yogyakarta pada tanggal 8 dzulhijjah 1330H oleh KH Ahmad dahlan.
Tujuan usahanya
Perkumpulan muhammadiyah berusaha mengembalikan ajaran islam pada sumber aslinya yaitu al-quran dan assunah, seperti yang di amanatka oleh Rosul SAW, Itulah sabdanya tujuan perkumpulan ini meluaskan dan mempertinggi pendidikan agama islam secara modern, serta memperteguh keyakinan tentang agama islam, sehingga terwujudlah masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Karena itu dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkannya, Muhammadiyah telah mendirikan sekolah-sekolah yang tersebar hamper di seluruh persada Nusantara ini. Sekolah-sekolah ini dikelola muhammadiyah disamping mengutamakan pendidilkan agama islam, juga memberikan mata pelajaran umum, sebagai mana halnya pendidikan yang dikelola pemerintah.
Muhammadiyah bukan hanya bergerak dibidang pengajaran, tetapi juga lapangan-lapangan lain, terutama menyangkut social umat islam. Sehubungan dengan itu Muhammadiyah sebagai gerakan social keagamaan mempunyai cirri-ciri khas sebagai berikut :
1.      Muhammadiyah sebagai gerakan islam
2.      Muhammadiyah sebagai grakan dakwah
3.      Muhammadiyah sebagai grakan tajdid
Usahanya dibidang pendidikan
1.      Dasar dan funsi lembaga pendidikan
a)      Tajdid
b)      Kemasyarakatan
c)      Aktivitas
d)      Kreativitas
e)      Optimisme
2.      Penyelenggaraan pendidikan
a)      Sekolah umum
b)      Sekolah agama
3.      Strategi pengembangan pendidikan
4.      Pesantren Muhammadiyah
C.     PERSERIKATAN ULAMA
Organisasi islam yang namanya Perserikatan Ulama ini merupakan perwujudan dari lahirnya gerakan-gerakan pembaharuan di Indonesia, dan hal ini hususnya terjadi di daerah majalengka, jawa barat. Kehadiran perserikatan ulama ini adalah inisiatif dari KH. Abdul Halim pada tahun 1911.
KH. ABDUL Halim belajar agama sejak masa anak-anak sampai berumur 22 tahun dibanyak pesantren didaerah majalengka. Setelah itu ia pergi kemekah untuk menunaikan ibadah haji sekaligus menunaikan setudynya. Disanalah ia mengenal tulisan-tulisan dan pemikiran pembaharuan dari Muhammad abdulah dan jalamaludin al-afgani, yang merupakan poko pembicaraan bersama teman-temannya yang banyak berasal dari Sumatra.Dimekah itu pulalah ia pertama kali mengenal KH Mas mansyur yang kemudian menjadi ketua umum Muhammadiyah. Akan tetapi dalam berbagai segi tampaknya tidak terpengaruh oleh Muhammad Abduh dan jamaludi al-afghani, hal ini dapat terlihat sampai ia meninggal dunia tahun 1962, tetapi berpegang pada madzhab syafi’i.
Setelah enam bulan sekembalinya dari tanah suci  Mekah pada tahun 1911, Abdul halim mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Hayatul Qulub, yang bergerak dibidan ekonomi dan pendidikan. Orang yang bergabung didalamnya kebanyakan dari kalangan petani dan pedagang.
Organisasi tersebut kemudian diganti dengan namanya menjadi perserikatan ulama, yang diakui secara hokum oleh pemerintah pada waktu itu yaitu pada tahun 1917, dengan bantuan HOS Cokroaminoto (pemimpin serikat islam). Ia disebut juga prakitan umat islam yang pada tahun 1952 difusikan dengan organisasi lainnya al-ittahadiyatul islamiyah, Menjadi Persatuan Umat Islam (PUI).
Perserikatan Ulama secara resmi melakukan daerah oprasinya keseluruh jawa dan Madura mulai tahun 1924, dan kemudian pada tahun 1937 lebih jauh keseluruh Indonesia.
D.     AL-IRSYAD
Al-Irsyad merupakan madrasah yang tertua dan termasyhur di Jakarta yang didirikan pada tahun 1913 oleh perhimpunan Al-Irsyad Jakarta dengan tokoh pelopornya Ahmad surkati al-anshari.
Tujuan perkumpulan Al-irsyad ini adalah memajukan pelajaran agama islam yang murni dikalangan bangsa arab di Indonesia. Al-irsyad disamping bergerak dibidang pendidikan, juga bergerak dibidang social dan dakwah islam berdasarkan al-quran dan sunah Rosulsecara murni dan konsekuen.
Dalam bidang pendidikan Al-Irsyad mendirikan madrasah,
1.      Awaliah, lama pelajaran 3 tahun
2.      Ibtidaiyah, lama belajar 4 tahun
3.      Tajhiziyah, lama belajar 2 tahun
4.      Mu’alimin, lama belajar 4 tahun
5.      Takhassus, lama belajar 2 tahun
Pada tahun 1924 dimulailah usaha perbaikan organisasi sekolah, ketika dikeluarkannya sebuah peraturan, dimana hanya anak-anak dibawah umur 10 tahun yang dapat di terima pada kelas satu sekolah dasar, yang lama belajarnya 5 tahun. Begitu juga pelajar-pelajar dari sekolah guru mempunyai kesepakatan untuk praktek atau latihan mengajar. Anak yang lebih dari 10 tahun dapat masuk ke kelas-kelas yang lebih tinggi tergantung kepada yang diperlihatkannya pada ujian masukyang dilaksanakan, semacam placemen test untuk sekerang.
Gerakan al-Irsyad dibidang keagamaan juga cukup menggemparkan masyarakat islam di Indonesia, sebab bertentangan dengan keyakinan yang ada pada waktu itu, hal ini jelas terlihat pada majalah azZakhirah,  yang diluncurkan sejak bulan muharam 1342H. Dan terbit setiap bulan di Jakarta, mengandung semacam dinamika dan penggerak mengenai pembaharuan paham masyarakat islam Indonesia.
 Majalah tersebut berisi tenteng kepuasan pertanyaan-pertanyaan dari segi penjuru tanah Indonesia mengenai usul dan Furu’ agama, berisi pembongkaran hadits-hadits palsu dan dha’if yang dipergunakan dalam mempertahankan beberapa hokum ibadat dan muamalat di Indonesia, yang menurut pemikiran syekh Ahmad Surkati ( pimpinan majalah tersebut) bertentangan dengan al-quran sunah Nabi Muhammad SAW, Seperti tawasul, tarekat-tarekat, perkara kenduri, perkara talqin mayat, dan sebagainya, dijawab satu persatu dalam majalah tersebut.
E.     PERSATUAN ISLAM (persis)
Sekitar berdirinya
Persatuan Islam (Persis) didirikan di bandung pada tanggal 17 september 1923 oleh KH. Zamzam.
Gagasan pendirian organisasi ini berasal dar pertemua-pertemuan yang bersifat kenduri yang diadakan secara berkala dirumah slahsatu anggota kelompok yang berasal dari Sumatra, tetapi telah lama tinggal di bandung. Setelah selesai berkenduri, bias any dilanjutkan dengan berbincang-bincang tentang persoalan-pesoalan agamadengan gerakan-gerakan keagamaan baik yang terjadi di Indonesia maupu di Negara-negara lain.
KH.Zamzam sewaktu mudanya  selama 3,5 tahun banyak menghabiskan waktunya untuk bersetudy di mekah. Selama dimekah itulah pemikirannya banyak terpengaruh paham pembaharuan yang berkembang oada saat itu, Oleh karenanya sekembali dari mekah ia menjadi guru di Darul Muta’alimmin, sebuah sekolah agama di bandung dan mempunyai hubungan dengan Syekh ahmad Surkati dari Al-Irsyad di Jakarta.
Sejak kelahirannya, persis pada umumnya kurang memberikan teknan bagi kegiatan organisasi sendiri, Persis sepertinya tidak bermiat untuk membentuk banyak cabang atau menambah sebanyak mungkin anggotanya. Seandainya ada pembentukan sebuah  cabang, itu semata mata tergantung inisiatif peminat dan tidak didasarka pada suatu rencana yang dilakukan oleh pimpinan pusatnya.
Pengurus Persis ini jauh lebih besar daripada jumlah cabangnya.
Usaha dibidang pendidikan
Perhatian persis terutama ditunjukan bagai mana menyebarkan cita-cita dan pemikirannya. Ini dilakukan denganjalan mengadakan pertemuan-pertemuan umum, tabligh, khotbah-khotbah, kelompok-kelompok study, mendirikan sekolah-sekolah, menyebarkan dan menerbitkan pamphlet-pamplet, majalah-majalah serta kitab-kitab. Penerbitannya inilah terutama yang menyebabkan luasnya daerah penyebaran pemikirannya. Penerbitan ini pula yang dijadikan referensi oleh guru-guru dan propaganda-propaganda organisasi lain seperti Al-Irsyad dan muhamadiyah.
Dalam kegiatan ini Persis beruntung karena mendapat dukungan dan partisipasi dari dua orang tokoh yang sangat penting, yaitu Ahmad Hasan dan Muhamad Natsir.
Persis Memberikan perhatiannya yang sangat besar dibidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan ini persis mendirikan sebuah madrasah yang pada awalnya dimaksudkan untuk anak-anak anggota persis, akan tetapi kemudian madrasah ini diluaskan untuk dapat menerima anak-anak lain.
Pesantren persis
Disamping menyelenggarakan pendidikan islam berupa madrasah atau sekolah lain, persis juga mendirikan sebuah pesantren, Pesantren persis didirikan di bandung pada tanggal 1 zulhijjah 1354 H bertepatan dengan maret 1936, Pesantern itu dipimpin oleh A.Hasan sebagai kepala dan Muhamad Natsir sebagai penasehat dan guru.
Tujuan pendirian pesantren ini ialah untuk mengeluarkan mubaligh-mubaligh yang sanggup menyiarkan, mengajar, membela, dan mempertahankan agama islam. Dengan demikian diharapkan terbentuknya kader-kader yang punya kemauan kerasuntuk melakukan dakwah islamiyah.
F.      NAHDHATUL ULAMA (NU)
Sekitar berdirinya
Nahdatul Ulama pada waku berdirinya ditulis dengan ejaan lama,”Nahdlatoel Oelama” didirikan di Surabaya pada tanggal 31 januari 1926 M bertepatan dengan tanggal 6 Rajab 1444H oleh kalangan ulama penganut madzhab yang seringkali menyebut dirinya sebagai golongan ahlussunnah waljama’ah yang dipelopori oleh KH Hasyim Asy’ari dan Abdul wahab Hasbulah.
Berdirinya gerakan NU tersebut adalah sebagai reaksi terhadap gerakan reformasi dalam kalangan umat islamdi indonsia. Dan derusaha mempertahankan salah satu dari 4 madzhab dalam masalah yang berhubungan dengan fiqih, madzhab Hanafi, madzhab maliki, madzhab syafi’I, dan madzhab Hambali. Sedangkan dal masalah I’tiqad NU berpegang pada aliran ahlussunah Waljamaah. Dalam konteks ini NU memahami hakikat ahlussunah waljamaah sebagai ajaran islam yang murni.
Pada mulanya Nu merupakan organisasi keagamaan, akan tetapi dikarenakan sebagai organisasi yang lahir dan tumbuh pada masa penghebatannya perjuangan pergerakan nasional, maka Nu tidak terlepas dari langkah-langkah yang berisi danberjiwa pergerakan anti penjajah, atau terlibat dalam bidang politik, diantaranya:
1.      Menolak subsidi yang ditawarkan pemerintah untuk madrasah Nu dan menolak kerja rodi yang dibebakan pada rakyat Indonesia.
2.      Menilak adanya ordonasi perkawinan tercatat.
3.      Menolak diadakan Milisi
4.      Mendukung tuntunan berparlemen
5.      Mengadakan usaha sosila dalam masyarakat.
6.      Mendidik mental beragama diantaranya mendirikan pondok pesentren.
Tujuan Usahanya
Sebelum menjadi partai politik, NU bertujuan memegang teguh salah satu madzhab dari madzhab imam yang empat, dan mengajarkan apa-apa yang menjadikan kemaslahatan untuk agama islam. (ADNU tahun 1926).
Penyelenggaraan pendidikan
Dalam rangka memajukan masyarakat yang masih terkebelakang dikarenakan kurangnya pendidikan yang memadai, dan untuk membentuk masyarakat yang mempunyai akhlak yang mulia, maka NU sebagai organisasi keagamaan yang lahirnya dari pesantren mencoba untuk memajukan masyarakat melewati jalur pendidikan.
Sekitar akhir tahun 1938 (1356H) komisi perguruan NU berhasil melahirkan reglement tentang susunan madrasah NU yang harus dijalankan mulai tanggal 2 muharam 1357 H.
Adapun susunan madrasah NU adalah sebagai berikut:
1.      Madrasah awaliah dengan lama belajar 2 tahun
2.      Madrasah ibtidaiyah dengan lama belajar 3 tahun
3.      Madrasah tsanawiyah dengan lama belajar 3 tahun
4.      Madrasah mualimin wusta dengan lama belajar 2 tahun
5.      Madrash mualimin Ulya 3 tahun

G.    Al-WASHILAH
Al-Jami’atul Washilah didirikan di medan pada tanggal 30 Nopember 1930 bertepatan dengan 9 rajab 1249H, oleh para pelajar-pelajar dan para guru Maktab Islamiyah Tapanuli. Ini adlah sebuah madrasah yang didirikan dimedan pada tanggal 19 mei 1918 oleh masyarakat tapanuli dan merupakan madrasah yang tertua di medan.
Sebagi pengurus yang pertama pada organisasi ini adalah ismail Band sebagai ketua 1A Rahman syihab ketua II dan lain-lain. Penasehatnya adalah syekh HM Yunus.
Usaha-usaha yang dilakukannya antara lain:
1.      Mengusahaknnya berlakunya hokum islam
2.      Memperbanyak tabligh, tazkir dan pengajaran di tengah tengah umat islam
3.      Menerbitkan kitab-kitab, surat-surat kabar, majalah, suratsiaran dan mengadakan taman bacaan.
4.      Membangin perguruan dan mengaturkesempurnaan pelajaran pendidikan dan kebudayaan.
5.      Menyantuni fakir miskin, dan memelihara serta mendidik anak yatim,
6.      Menyampaikan seruan islam kepada orang-orang yang belum beragama islam
7.      Mendirikan, memelihara dan memperbaiki tempat ibadah.
8.      Dan lain-lain.
Memang tidak bias di pungkiri lagi bahwa al-washiliyah sangat besar peranannya dalam menyukseskan bidang pendidikan dan dakwah, hal iniakan lebih terlihat setelah indonesia merdeka.

REFERENSI
 Hasbullah, Sejarah pendidikan Islam Di Indonesia, PT RajaGrafindo, Jakarta, 1999.
Amir Hamzah Pembaharuan Pendidikan Islam dan Pengajaran Islam, Mulia offset, Jakarta,1989.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar